BANGAUBluwok (Mycteria cinerea) adalah satu dari berbagai burung lain yang statusnya terancam punah atau dilindungi. Spesies ini dimasukkan ke dalam kategori rentan (vulnerable) dengan penyebab utama ancaman kepunahan adalah semakin berkurangnya habitatnya di alam. Artinya, spesies ini memiliki peluang punah lebih dari 10 persen dalam waktu 100 tahun, jika tidak ada upaya serius untuk melindunginya.
Di Indonesia, keberadaan burung ini hanya berjumlah 5.900 ekor yang tersebar di seluruh pulau, Jawa, Sumatera, Sumbawa, Bali dan Sulawesi. Dan spesies ini juga menghuni kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (CBGSK-BB).
Bangau Bluwok adalah jenis bangau yang berukuran besar dengan tinggi sekitar satu meter (91-95 cm). Tubuhnya dibalut bulu bewarna putih kecuali pada bagian ekor dan bulu terbang yang berwarna hitam. Karena warna tubuhnya, bangau ini dalam bahasa Inggris lantas dinamai Milky Stork (Mycteria Cinerea).
Paruhnya kuning panjang dan melengkung. Kulit muka berwarna merah jambu sampai merah dan tidak berbulu. Burung yang belum dewasa berwarna coklat keabu-abuan dengan tungging putih dan warna irisnya coklat serta kakinya abu-abu. Kakinya jenjang dan panjang dengan jari-jari yang didesain untuk berjalan dengan nyaman di tanah-tanah becek, berlumpur, seperti di rawa tetapi juga mampu dipakai untuk bertengger di dahan-dahan pohon tempat mereka bersarang. Keunikan inilah yang menyebabkan spesies ini diburu sehingga saat ini populasinya yang semakin sedikit.
Belum lagi burung ini hanya bertelur tak lebih dari empat butir, sedangkan anakan hanya 2 ekor saja. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan bahaya kepunahan. Maka dari itu kita perlu langkah konservasi sedini mungkin akan bahaya ini. (melati-gsj/dac)
Di Indonesia, keberadaan burung ini hanya berjumlah 5.900 ekor yang tersebar di seluruh pulau, Jawa, Sumatera, Sumbawa, Bali dan Sulawesi. Dan spesies ini juga menghuni kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (CBGSK-BB).
Bangau Bluwok adalah jenis bangau yang berukuran besar dengan tinggi sekitar satu meter (91-95 cm). Tubuhnya dibalut bulu bewarna putih kecuali pada bagian ekor dan bulu terbang yang berwarna hitam. Karena warna tubuhnya, bangau ini dalam bahasa Inggris lantas dinamai Milky Stork (Mycteria Cinerea).
Paruhnya kuning panjang dan melengkung. Kulit muka berwarna merah jambu sampai merah dan tidak berbulu. Burung yang belum dewasa berwarna coklat keabu-abuan dengan tungging putih dan warna irisnya coklat serta kakinya abu-abu. Kakinya jenjang dan panjang dengan jari-jari yang didesain untuk berjalan dengan nyaman di tanah-tanah becek, berlumpur, seperti di rawa tetapi juga mampu dipakai untuk bertengger di dahan-dahan pohon tempat mereka bersarang. Keunikan inilah yang menyebabkan spesies ini diburu sehingga saat ini populasinya yang semakin sedikit.
Belum lagi burung ini hanya bertelur tak lebih dari empat butir, sedangkan anakan hanya 2 ekor saja. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan bahaya kepunahan. Maka dari itu kita perlu langkah konservasi sedini mungkin akan bahaya ini. (melati-gsj/dac)
0 komentar:
Posting Komentar