Senin, 22 Oktober 2012

Keanekaragaman Paku-pakuan

PAKU-PAKUAN:Paku-pakuan  salah satu jenis tumbuh-tumbuhan yang menambah keanekaragaman GSK-BB.(Ft.Diah_GSJ)

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CB GSK-BB) merupakan cagar biosfer ketujuh yang memiliki karakteristikan dan berbeda dari agar biosfer lainnya di Indonesia. Keunikan GSK-BB disebabkan karena di dalamnya terdapat berbagai  ekosistem. Diantaranya adalah hutan rawa gambut, tasik-tasik dan berbagai sumber daya alam lainnya.
Beragamnya jenis ekosistem di GSK-BB mempengaruhi keanekaragaman jenis  flora dan fauna yang menghuninya. Paku-pakuan merupakan salah satu jenis tumbuh-tumbuhan yang menambah kekayaan keanekaragaman GSK-BB. Meskipun kita sering melihat tumbuhan yang masih tergolong tumbuhan tingkat rendah ini, namun kita sering tidak menghiraukannnya dan menganggapnya sebagai tumbuhan yang kurang penting.
“Tumbuhan ini termasuk tumbuhan pioner yang mampu tumbuh sebelum jenis lain tumbuh. Selain itu, paku-pakuan juga berperan sebagai penyedia oksigen, penyerap air, habitat hewan kecil dan indikator lingkungan,” jelas Eka Indra Haryanti yang mencoba mengungkap manfaat tumbuhan berpembuluh yang tidak menghasilkan biji ini.
“Selain itu, kini banyak jenis paku-pakuan yang telah dijadikan sebagai tanaman hias,” tutur Eka menambahkan.
Dalam penelitiannya, Eka yang tengah melakukan penelitian di Zona Penyangga dan Zona Transisi GSK-BB mencoba mengungkapkan manfaat lain dari tumbuhan paku. Seperti paku ekor kuda (Equisetum debile), paku tanduk rusa (Platyceriumcoronarium) dan paku suplir (Adiantum sp) sebagai tanaman hias, Diplaziumesculentum dapat dijadikan sebagai sayuran, untuk pembuatan pupuk hijau seperti Azollapinnata serta sebagai pelindung tanaman di persemaian seperti Gleichenialinearis. “Pemanfaatan tumbuhan paku sebagai sumber obat tradisional juga telah banyak dilaporkan. Seperti halnya paku resam (Gleichenialinearis) yang mana remasan daunnya digunakan untuk obat luka dan seduhan daunnya digunakan untuk obat demam. Dari manfaat paku-pakuan tersebut, Eka yang merupakan mahasiswi tingkat akhir jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Riau (FMIPA UR) ingin menggali keanekargaman paku-pakuan di GSK-BB.(diah-gsj/dac)

0 komentar: