BUKANLAH hal baru, apabila kita membahas mengenai keberadaan Harimau Sumatra di Indonesia. Kondisinya yang kian hari kian mengerucut jumlahnya, menyebabkan berbagai upaya dilakukan agar jumlah satwa yang satu ini akan kembali stabil. Tentu, sangat menyedihkan apabila cucu-cucu kita tidak dapat melihat Harimau Sumatera, menyusul kepunahan Harimau Bali dan Harimau Jawa.
Status terancam punah yang disematkan pada Harimau Sumatera bukanlah argumentasi belaka. Menurut data, Harimau Sumatera merupakan satu dari lima subspecies harimau (Panthera tigris) di dunia yang masih bertahan hidup. Dan saat ini setidaknya tinggal 300 ekor Harimau Sumatera di alam liar Pulau Sumatera, Indonesia. Dan ada juga yang mengatakan 400-500 ekor.
Dari data sumber Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, 2010, Harimau Sumatera termasuk kategori Appendix I dari 9 spesies mamalia di Riau yang sangat terancam kepunahan. Jumlah ini bukanlah jumlah yang banyak jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit batu merupakan salah satu solusi konservasi dengan perlindungan, serta penangkaran spesies ini dari 18 kawasan yang terdiri dari suaka margasatwa, cagar biosfer, kawasan konservasi, pusat pelatihan dan penangkaran.
Maka dari itu, sepatutnya sebagai masyarakat Riau khususnya, mendukung upaya penyelamatan satwa ini dengan selalu mensosialisasikan, mengawasi, dan ikut serta dengan tidak ikut andil dalam pemburuan satwa ini.(melati-gsj/dac)
0 komentar:
Posting Komentar