MERAUP RUPIAH DARI SILAIS DAN BAUNG

Ikan selais dan baung dapat dimanfaatkan sebagai komoditi. Kedua jenis ikan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai komoditas ekonomi. Masyarakat Desa Tamiang Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis dan Desa Tasik Betung Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak, melihat potensi tersebut sebagai penambah pendapatan mereka. .

Sosialisasikan Cagar Biosfer Lewat Blog

CAGAR Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CB GSK-BB) kini juga disosialisasikan melalui media internet. Tentunya di era kemajuan teknologi ini akses tercepat untuk mendapatkan informasi adalah melalui internet.

Tingkatkan Program Budidaya di Cagar Biosfer'

Suatu kawasan akan mempunyai kontribusi bagi manusia, apabila budidayanya baik. Karena dengan adanya budidaya itulah suatau kawasan dapat berkembang. Demikian halnya yang dilakukan oleh Sinarmas Forestry (SMF) terhadap Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB).

Riau Miliki Pengolahan Air Gambut Terbesar

BUKITBATU (RP)- APAG 60 atau Alat Pengolaan Air Gambut 60 yang dipasang di Tanjungleban, Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau merupakan alat pengolahan air gambut terbesar di Indonesia

SAM KEHUTANAN RESMIKAN SEKRETARIAT CAGAR BIOSFER

GSKBB - Staf Ahli Menteri (SAM) Kehutanan Dr Agus Mulyono meresmikan pemakaian Sekretariat Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSKBB).

Senin, 28 November 2011

Menderes, Masa Depan Di Pohon Karet

Kehidupan yang sustainable adalah kehidupan yang memiliki keseimbangan antara alam dan manusia. Hal tersebutlah yang kerap dilakukan oleh masyarakat di sekita Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Antara mereka dan alam (lingkungan) saling bergantungan. Baik dari segi pembangunan maupun perekonomian.Contohnya dari segi perekonomian, terlihat jelas alam GSK-BB berperan penting. Karena begitu banyak hasil alamnya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satunya masyarakat yang berada...

Kamis, 24 November 2011

Bermain Dengan Alam

...

Tumbuhan Rasau Yang Berada Di Tepian Tasik

...

Kunjungan APP Jepang ke Zona Inti GSK-BB, Sungai Mandau

...

Art in the GSK-BB

 ...

Air Hitam Yang Menawan Di Tasik GSK-BB

...

Pemanfaatan yang Lestari

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) merupakan cagar biosfer ketujuh di indonesia yang satu satunya di inisiasi oleh pihak swasta yaitu PT.Sinarmas Forestry (SMF). Karena SMF menghibahkan sebagian dari lahannya sekitar 72.000 hektar lebih untuk menggabungkan dua Suaka Marga satwa yang ada di GSK-BB yaitu Suaka Marga Satwa Giam Siak dengan Suaka Marga Satwa Bukit Batu. GSKBB merupakan kawasan yang unik. Sebab di dalamnya tedapat berbagai ekosistem. Di antaranya adalah hutan rawa gambut, tasik-tasik dan berbagai sumber daya alam lainnya. Semua itu berpotensi untuk mengembangkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan GSK-BB. ”pihak...

Senin, 21 November 2011

something :)

One of the animals that add to the wealth of biodiversity GSK-B...

Biodiversity GSK-BB

Rich in Natural Results &nb...

Natural beauty Tasik Betung

Betung tasik natural beauty in the core zones of biosphere reserves GSK-BB at dusk......

Harmonization of Natural and Human

Manusia dan Alam Bersahabat ...

Minggu, 20 November 2011

Contact Us for information

For you who want to know more information about the unique biosphere of Riau, please contact us, Ambassador biosphere reserves-Small Giam Siak Riau Province in the Rock Hill: 1.Andi Noviriyanti 081268515302.Asrul Rahmawati 0852658371093.Melati Octavia 085271465473 And visit our office at Komplek Kantor BBKSDA Jalan HR.Soebrantas KM 8,5 Pekanbaru 104 Telp (0761) 631...

Our Green !

Keeping Riau's natural heritage to the World! save our children by protecting the environment .. Go Gree...

Komitmen Terhadap Konservasi

Salah satu bentang lahan yang diteliti oleh para ahli biologi dan ekologi diidentifikasi sebagai kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi adalah hutan dataran rendah dalam lansekap Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB). Lansekap GSK-BB ini mencakup berbagai tipe ekosistem yang unik, termasuk lahan basah, hutan rawa gambut, sungai dan danau, serta jenis tanah maupun sumber daya alam yang berpotensi mendukung kehidupan masyarakat lokal. Pemerintah Indonesia telah menetapkan dua kawasan konservasi yaitu Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil dan Bukit Batu yang memiliki keanekaragaman hayati dan nilai konservasi yang tinggi. Namun hingga...

Tabungan Dari Alam

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) adalah satu-satunya cagar biosfer yang diinisiasikan oleh pihak swasta yakni Sinarmas Forestry (SMF). Pihak SMF sendiri berkomitmen terhadap konservasi, maka dari itu lahan seluas 72.255 Ha dialokasikan untuk menggabungkan 2 suaka margasatwa yaitu Siak Kecil dan Bukit Batu untuk menjadi suatu kawasan cagar biosfer. Dan pada akhirnya usulan SMF untuk menjadikan kawasan suaka margasatwa menjadi cagar biosfer disetujui oleh pihak pemerintah. Dan resmi 2 tahun lalu GSK-BB  menjadi cagar biosfer pertama di Riau. GSK-BB ibarat nafas baru bagi Riau, potensi alamnya yang dapat membantu meningkatkan...

Giam, Menyimpan Nilai Ekonomi Dibalik Sejarahnya

            Jika mendengar Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) terlintas dalam benak pikiran kata giam hingga saat ini tidak banyak publik yang mengetahui hal tersebut. Seperti yang dketahui bahwa giam merupakan jenis pohon yang setara dengan meranti dan ramin, yang habitatnya di dataran rendah, hutan rawa, dan sempadan sungai.            Vegetasi yang menutup hamparan bentangan hutan gambut yang sangat beragam beberapa diantaranya masuk dalam daftar yang dilindungi karena fungsi ekologis dan status konservasi, salah satu diantaranya...

Berawal dari Nama yang Sama

            Dibalik sebuah nama, pasti ada kata “bagaimana” nama itu disandang. Pun begitu dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) yang kini telah menjadi sorotan.             Ada sebuah sejarah yang tersirat dibalik namanya yang unik tersebut. Giam Siak Kecil-Bukit Batu diambil dari nama dua suaka margasatawa yaitu Suaka Margasatwa Siak Kecil dan Suaka Margasatwa Bukit Batu yang disatukan dengan menggabungkan sebagian alokasi SinarMas Forestry, yang bertujuan untuk mempersatukan kedua cagar biosfer tersebut.            ...

Air Gambut diolah Menjadi Air Bersih

Salah satu poin dari target MDGs (Sasaran Pembangunan Millennium) pada 2015 adalah memenuhi  layanan dasar kebutuhan manusia, salah satunya air bersih. Maka dari itu, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) membantu Pemerintah untuk mencapai target MDGs tersebut dalam bidang pelayanan air bersih bagi masyarakat marginal, termasuk masyarakat di daerah bergambut. Karakteristik air gambut jika dilihat dari segi fisik memiliki warna kehitaman dan dari segi kimia memiliki tingkat kandungan organik yang tinggi dan keasaman yang tinggi. Hal ini membuat air tersebut tidak layak dikonsumsi. Maka, LIPI akan mengaplikasikan teknologi barunya yaitu...

Energi Hijau dari Cagar Biosfer GSK-BB

Badan Penelitian Pengembangan dan Statistik (Balitbangtik) Bengkalis sedang mengembangkan bahan bakar yang ramah lingkungan. Bahan bakar ini dinamakan Bioethanol. Bioethanol dihasilkan dari tanaman Nipah yang merupakan tumbuhan mangrove di muara Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis yang juga termasuk kawasan  Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Dari Bioethanol ini kemudian dikembangkan lagi menjadi minyak tanah dan biopremium. Masing-masing  menghasilkan gas buangan yang lebih aman dari hasil pembakaran, karena Bioethanol termasuk kedalam bahan bakar non-fosil.Bioethanol didapat dari hasil penyulingan air nira tanaman Nipah. Nama...

Kunjungan Internasional

Giam Siak Kecil-Bukit Batu semakin menampakkan keberadaannya ditengah perkembangannya. Banyak antusias icon asing yang turut serta menjalin kerjasama untuk mengembangkan cagar biosfer Riau tersebut. seperti hal nya kegiatan “Second Workshop South South Cooporation” yang akan dilaksanakan pada tanggal 7-8 Oktober 2011. “Pada tanggal 4 hingga 6 Oktober 2011 para tamu dari berbagai negara sudah samapi di Pekanbaru untuk mengadakan kegiatan pertemuan dengan Pemerintah Propinsi. Pada  tanggal 7 Oktober 2011 para tamu tersebut berkunjung ke Bengkalis dengan menginap untuk menyaksikan pertunjukkan kesenian daerah di Marina Beach Hotel, tidak...

Perjalanan Wisata Sembari Komunikasi dengan Alam

Giam Siak Kecil-Bukit Batu terletak diantara dua kabupaten yaitu Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis, serta bagian barat Dumai. Untuk menuju lokasi cagar biosfer pertama di Riau ini bisa menempuh jalur udara, namun jika ingin secara langsung melihat dan merasakan kearifan masyarakat dengan alamnya alangkah baiknya menggunakan jalur darat, selain berwisata menikmati keindahan alamnya, kita juga bisa dekat dengan masyarakat asli disana yang mayoritas bersuku melayu dan menganut agama islam. Selain itu, kunjungan yang dilakukan melalui jalur darat akan terasa lebih dekat dengan suasana alamnya, sebab sepanjang jalan hamparan tanah gambut terlihat...

Rumahnya Hewan Endemik dan Langka

Menyadari sebagai bagian dari rawa gambut wilayah ekologi Sumatera, Giam Siak Kecil, Bukit Batu (GSK-BB) memiliki sebuah habitat yang unik dan memainkan peran penting untuk membantu mempertahankan populasi spesies langka, terancam punah dan endemik. Sekitar 189 spesies tanaman, terdiri dari 113 keluarga dan 59 genus dicatat di daerah ini. Sebanyak 29 dari jumlah total spesies tanaman ini dikategorikan sebagai spesies yang dilindungi. Daerah inti didominasi oleh tipe hutan rawa gambut. Jenis tumbuhan yang telah dicatat di daerah ini termasuk Gonystylus bancanus (ramin), Palaquium leiocarpus (nyatoh), Durio carinatus (durian burung), Shorea...

Tasik-Tasik Unik

Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) terkenal dengan panorama tasik yang menawan. Di cagar biosfer GSK BB terdapat 14 tasik yang terletak di dua Suaka Margasatwa, yaitu Suaka Margasatwa Bukit Batu dan Suaka Margasatwa Siak Kecil. Meskipun tasik-tasik tersebut memiliki nama-nama yang berbeda namun tasik-tasik tersebut hanya satu jenis saja. Kekhasan dari tsik tersebut adalah warna airnya yang berwarna kehitaman seperti air teh. “tasik-tasik di GSK BB terdapat 14 dengan nama masing-masing tasik yang unik, tasik-tasik tersebut terdapat di Suaka Margasatwa Bukit Batu dan Suaka Margasatwa Siak Kecil. Meskipun tasik-tasik tersebut memiliki potensi untuk...

Kesinambungan antara Sosial Ekonomi Masyarakat dan Kelestarian Lingkungan

Pada 2010 lalu telah dilakukan observasi di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu oleh Profesor Mizuno dari Kyoto University. Tepatnya pada dua lokasi yang ada di sana yaitu desa Tanjung Leban dan Dusun Bukit Sembilan.Metode observasi yang dilakukan olehnya yaitu dengan melihat kondisi di sekitar lokasi. Serta dengan melakukan wawancara melalui berbagai parameter antara lain sejarah desa, aktifitas masyarakat, tingkat perekomian, kebutuhan dasar dan pengolahan sumber daya...

Pelepasliaran Macan Dahan

Macan Dahan Sumatera termasuk binatang yang langka dan terancam kepunahan. Oleh International union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist, dimasukkan dalam status konservasi “Terancam Punah” (Endangered). Juga diklasifikasikan dalam Apendix I oleh  Convention for the Trade on Endangered Fauna and Flora (CITES). Populasi Macan Dahan Sumatera Neofelis diardi diardi lebih memprihatinkan, hanya tinggal sekitar 3.000 hingga 7.000 ekor. Langkanya Macan Dahan ini lebih disebabkan...

Jumat, 18 November 2011

Survei Potensi Perairan dan Identifikasi Ikan

  Sungai Giam Siak Kecil merupakan salah satu kajian potensi perairan dari perairan yang ada di provinsi Riau, sebelumnya telah dilakukan penelitian di perairan sungai Tapung, Mandau dan Siak. Terdapat 4 lokasi yang dijadikan lokasi sampling yaitu Tasik betung, Tasik Serai, Tasik Katialau dan Tasik air hitam, setiap lokasinnya terdapat 4 stasiun pengamatan. Adapun parameter dalam pengambilan sampling antara lain, identifikasi jenis ikan, pengukuran kualitas air berupa kedalaman,...

Kayu Sebagai Bahan Bakar Tungku Tanah

Kebiasaan masyarakat yang menempati Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) memberikan gambaran kesederhanaan hidup dengan alam. Sebab, keharmonian mereka dengan alam dapat kita lihat dari cara mereka yang tidak merusak alam. Misalnya saja dalam hal memasak, mereka tidak menggunakan kompor dengan bahan bakar minyak apalagi menggunakan kompor gas, tetapi mereka menggunakan tungku yang mereka buat dari tanah. Sehingga tidak akan merusak lingkungan tempat tinggal mereka.           ...

Santai, Memancing di Tasik

Aktivitas masyarakat GSK BB tak jauh dari alam. Selain menganyam rotan, menyalai ikan hasil tangkapan, menderes karet, memancingpun merupakan sebuah budaya. Budaya yang berawal dari sebuah kebiasaan, karena masih menghargai peradaban, hubungan masyarakat dengan alam begitu tergambar. Masyarakat biasa memancing diwaktu senggang, hanya untuk melepas penat. Namun, jika mereka ingin menangkap ikan untuk kebutuhan makan atau untuk dijual, mereka menggunakan alat penangkapan ikan berupa...

Rawa Gambut

Lahan gambut dulu tidak diperhatikan, sekarang lahan gambut menjadi idola banyak kalangan, dari pemerintah, LSM hingga pengusaha. Catatan Greenpeace, suatu organisasi lingkungan global,  total gambut di Indonesia ada 42 juta hektar alias 10 persen dari total gambut dunia. Di dalam 10 persen tersebut tentu termasuk lahan gambut yang ada di Giam Siak Kecil – Bukit Batu, Riau.Biomassa di rawa gambut diketahui memiliki kandungan unsur karbon yang tinggi dan sejauh rawa gambut...

Kerajinan Rotan Roda Masa Depan

Perekonomian tidak hanya diukur dari pengelolaan dan penataan sumber daya manusianya. Tetapi juga dilihat dari sumber alamnya. Budidaya rotan memang menjanjikan. Sebab, tanaman yang satu ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sepintas rotan memang terlihat seperti tumbuhan yang tidak ada nilai jual, tetapi jika diolah dengan baik, rotan akan menjadi sebuah karya yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.Dunia mengenal Indonesia sebagai negara penghasil rotan terbesar...

Ardisia sp Si seduhan mulas

“Banyak baca, banyak tahu”. Slogan itu masih berlaku di era globalisasi saat ini, karena memang semakin majunya bidang tekhnologi semakin jauhnya kehidupan masyarakat dengan konsep alam. Semua yang dilakukan menggunakan mesin, baik dari segi pembangunan dan pendidikan. Sampai-sampai dalam bidang pengobatan pun menggunakan tekhnologi. Dan tanpa diimbangi dengan pengetahuan membaca, maka kita tidak akan tahu bahkan tidak mau tahu akan bahaya dari penggunaan tekhnologi dalam jangka...

Keanekaragaman Hayati GSK-BB

Hutan rawa gambut memang menjadi primadona di cagar biosfer giam siak kecil-bukit batu. Namun, sadarkah kita begitu banyaknya kekayaan keanekaragaman hayati yang terdapat didalamnya. Sejauh ini, keanekaragaman hayati yang ada di cagar biosfer sudah menjadi aset yang patut kita banggakan sebagai masyarakat Riau. Sebab, begitu banyak jenis tumbuhan dan pohon yang beraneka ragam yang tumbuh menghiasi lahan seluas 705.279 Ha tersebut.Keanekaragaman Hayati Suaka Margasatwa Bukit...

Buaya Muara di Distrik Bukit Batu

Berawal pada tahun 2007 ditemukan buaya ukuran dewasa di lingkungan kanal distrik humus, terjebak masuk dalam ponton besi yang terisi air hujan mengakibatkan permukaan air dengan ponton besi sama rata sehingga buaya terjebak kemudian dilakukan penangkapan oleh pawang setempat dan dibawa untuk dikarantina, menurut informasi buaya pelihara pawang tersebut mati penyebab kematian belum teridentifikasi, kemudian pada tahun 2008 ditemukan buaya ukuran dewasa di sekitaran parit dekat...

Mengenal Tasik Betung

Keindahan panorama alam yang membentang sejauh mata memandang menjadikan kawasan Tasik Betung yang berada di zona inti Giam Siak Kecil-Bukit Batu sebagai objek alam yang luar biasa. Bagi kita yang sibuk dengan ramainya kota, mungkin sangat asing mendengar Danau Air Hitam Tasik Betung. Bagaimana tidak, kawasan danau ini berada tepat di zona inti GSK-BB, yang bila ditempuh melalui jalur darat akan memakan waktu selama 4 jam agar kita dapat menikmati keindahannya.Selain berfungsi...

Page 1 of 3812345Next