Menguak kisah dibalik panorama keindahan Giam Siak Kecil-Bukit Batu memang tak pernah ada habisnya. Tak jarang banyak sekali orang-orang yang penasaran dengan keajaiban alam tasiknya. Menempuh jarak sekitar 280 Km dari Kota Pekanbaru menuju Zona inti GSK-BB memakan waktu kurang lebih 4 jam lewat jalur darat dengan menggunakan bus atau kendaraan pribadi. Tidak menjadi hambatan atau pun halangan bagi mereka yang ingin berkunjung dan menikmati panorama alam GSK-BB tersebut. Sejauh mata memandang disepanjang perjalanan banyak terdapat perkampungan masyarakat, perkebunan karet dan para pekerja yang memilah-milah kayu untuk diolah. Jalan darat yang dilewati benar-benar memacu adrenalin kita, sebab sepanjang perjalanan memasuki kawasan GSK-BB merupakan jalan tanah yang bergelombang. Menyeramkan namun seru. Sembari menikmati jalan yang bergelombang, hamparan tanah gambut terlihat rapi tersusun. Tidak jarang siapapun pasti akan mengabadikan keindahannya dengan kamera.
Meskipun perjalanan yang ditempuh cukup lama, namun kelelahan didalam kendaraan terbayar sudah dengan keindahan alam yang dapat dinikmati setelah sampai di zona inti GSK-BB. Tumbuhan rasau dan bakung yang menghiasi tasik membentuk spot-spot kecil sehingga terlihat seperti pulau jika dilihat dari udara. Keindahan alam GSK-BB tidak dapat tergambarkan jika kita tak langsung berkunjung dan menikmatinya secara langsung.
“Menggambarkan keunikan alam dari tasik-tasik di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, tentu tak ada habis-habisnya. Keindahan alam dengan adanya perbedaan musim kemarau dan musim hujan, adalah bagian keunikan lain dari tasik di zona inti ini. Pada saat musim kemarau, tasik-tasik dengan air yang terkonsentrasi dalam jumlah terbatas di sungai dimanfaatkan oleh berbagai jenis satwa liar seperti Harimau, Rusa dan Babi Hutan sebagai sumber air minum. Pemandangan luar biasa terbentang luas saat datangnya musim kemarau, hijauan formasi rumput menutupi sebagian tasik-tasik yang mulai mengering menambah keunikannya. Bangunan tinggi menjulang bagi pemantauan satwa liar pada saatnya nanti akan membantu kita menyaksikan aktifitas maupun perilaku satwa liar dilokasi ini. Pada saat musim hujan tiba, hamparan luas rumput yang menutupi tasik-tasik selama musim kemarau berubah menjadi hamparan air hitam jernih, jutaan meter kubik air tertampung di tasik-tasik ini, dan saat inilah panen raya ikan tiba,” ujar Manager Flagship Concervation Sinarmas Forestry tersebut.
Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 4 jam dari Pekanbaru-Duri tidak hanya terbayarkan dengan keindahan tasik-tasik yang indah, tapi juga terbayarkan dengan keanekaragaman hayati yang terdapat didalam tasik tersebut. Adanya jenis-jenis ikan yang bernilai ekonomi tinggri seperti, Wallago Attu (ikan tapah),Channa spp (ikan toman), Balllontia hasseltii (ikan kepar),Cryptoterus slais (ikan selais),Mystus nemerus (ikan baung). Keharmonisasian antara alam dan masyarakat disana terlihat jelas dengan adanya kebersamaan mereka mengelola alam GSK-BB menjadi sumber penghidupan bagi mereka namun tetap menjaga kelestarian alamnya demi masa depan kelak.
Riau adalah negeri yang kaya dengan adanya GSK-BB tersebut, semakin banyaknya partisipasi dari warga asing yang berkunjung kesana. Hal tersebut membuktikan bahwa GSK-BB menarik wisatawan karena keindahan alamnya yang cocok sebagai tempat wisata. Tidak ada salahnya menempuh perjalanan yang jauh demi menikmati panorama wisata di Riau ini.
Meskipun perjalanan yang ditempuh cukup lama, namun kelelahan didalam kendaraan terbayar sudah dengan keindahan alam yang dapat dinikmati setelah sampai di zona inti GSK-BB. Tumbuhan rasau dan bakung yang menghiasi tasik membentuk spot-spot kecil sehingga terlihat seperti pulau jika dilihat dari udara. Keindahan alam GSK-BB tidak dapat tergambarkan jika kita tak langsung berkunjung dan menikmatinya secara langsung.
“Menggambarkan keunikan alam dari tasik-tasik di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, tentu tak ada habis-habisnya. Keindahan alam dengan adanya perbedaan musim kemarau dan musim hujan, adalah bagian keunikan lain dari tasik di zona inti ini. Pada saat musim kemarau, tasik-tasik dengan air yang terkonsentrasi dalam jumlah terbatas di sungai dimanfaatkan oleh berbagai jenis satwa liar seperti Harimau, Rusa dan Babi Hutan sebagai sumber air minum. Pemandangan luar biasa terbentang luas saat datangnya musim kemarau, hijauan formasi rumput menutupi sebagian tasik-tasik yang mulai mengering menambah keunikannya. Bangunan tinggi menjulang bagi pemantauan satwa liar pada saatnya nanti akan membantu kita menyaksikan aktifitas maupun perilaku satwa liar dilokasi ini. Pada saat musim hujan tiba, hamparan luas rumput yang menutupi tasik-tasik selama musim kemarau berubah menjadi hamparan air hitam jernih, jutaan meter kubik air tertampung di tasik-tasik ini, dan saat inilah panen raya ikan tiba,” ujar Manager Flagship Concervation Sinarmas Forestry tersebut.
Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 4 jam dari Pekanbaru-Duri tidak hanya terbayarkan dengan keindahan tasik-tasik yang indah, tapi juga terbayarkan dengan keanekaragaman hayati yang terdapat didalam tasik tersebut. Adanya jenis-jenis ikan yang bernilai ekonomi tinggri seperti, Wallago Attu (ikan tapah),Channa spp (ikan toman), Balllontia hasseltii (ikan kepar),Cryptoterus slais (ikan selais),Mystus nemerus (ikan baung). Keharmonisasian antara alam dan masyarakat disana terlihat jelas dengan adanya kebersamaan mereka mengelola alam GSK-BB menjadi sumber penghidupan bagi mereka namun tetap menjaga kelestarian alamnya demi masa depan kelak.
Riau adalah negeri yang kaya dengan adanya GSK-BB tersebut, semakin banyaknya partisipasi dari warga asing yang berkunjung kesana. Hal tersebut membuktikan bahwa GSK-BB menarik wisatawan karena keindahan alamnya yang cocok sebagai tempat wisata. Tidak ada salahnya menempuh perjalanan yang jauh demi menikmati panorama wisata di Riau ini.
0 komentar:
Posting Komentar