MERAUP RUPIAH DARI SILAIS DAN BAUNG

Ikan selais dan baung dapat dimanfaatkan sebagai komoditi. Kedua jenis ikan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai komoditas ekonomi. Masyarakat Desa Tamiang Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis dan Desa Tasik Betung Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak, melihat potensi tersebut sebagai penambah pendapatan mereka. .

Sosialisasikan Cagar Biosfer Lewat Blog

CAGAR Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CB GSK-BB) kini juga disosialisasikan melalui media internet. Tentunya di era kemajuan teknologi ini akses tercepat untuk mendapatkan informasi adalah melalui internet.

Tingkatkan Program Budidaya di Cagar Biosfer'

Suatu kawasan akan mempunyai kontribusi bagi manusia, apabila budidayanya baik. Karena dengan adanya budidaya itulah suatau kawasan dapat berkembang. Demikian halnya yang dilakukan oleh Sinarmas Forestry (SMF) terhadap Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB).

Riau Miliki Pengolahan Air Gambut Terbesar

BUKITBATU (RP)- APAG 60 atau Alat Pengolaan Air Gambut 60 yang dipasang di Tanjungleban, Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau merupakan alat pengolahan air gambut terbesar di Indonesia

SAM KEHUTANAN RESMIKAN SEKRETARIAT CAGAR BIOSFER

GSKBB - Staf Ahli Menteri (SAM) Kehutanan Dr Agus Mulyono meresmikan pemakaian Sekretariat Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSKBB).

Senin, 24 September 2012

Bangau Bluwok, Unggas Langka Riau yang Terancam Punah

BANGAUBluwok (Mycteria cinerea) adalah satu dari berbagai burung lain yang statusnya terancam punah atau dilindungi. Spesies ini dimasukkan ke dalam kategori rentan (vulnerable) dengan penyebab utama ancaman kepunahan adalah semakin berkurangnya habitatnya di alam. Artinya, spesies ini memiliki peluang punah lebih dari 10 persen dalam waktu 100 tahun, jika tidak ada upaya serius untuk melindunginya.
Di Indonesia, keberadaan burung ini hanya berjumlah  5.900 ekor yang tersebar di seluruh pulau, Jawa, Sumatera, Sumbawa, Bali dan Sulawesi. Dan spesies ini juga menghuni kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (CBGSK-BB).
Bangau Bluwok adalah jenis bangau yang berukuran besar dengan tinggi sekitar satu meter (91-95 cm). Tubuhnya dibalut bulu bewarna putih kecuali pada bagian ekor dan bulu terbang yang berwarna hitam. Karena warna tubuhnya, bangau ini dalam bahasa Inggris lantas dinamai Milky Stork (Mycteria Cinerea).
    Paruhnya kuning panjang dan melengkung. Kulit muka berwarna merah jambu sampai merah dan tidak berbulu. Burung yang belum dewasa berwarna coklat keabu-abuan dengan tungging putih dan warna irisnya coklat serta kakinya abu-abu. Kakinya jenjang dan panjang dengan jari-jari yang didesain untuk berjalan dengan nyaman di tanah-tanah becek, berlumpur, seperti di rawa tetapi juga mampu dipakai untuk bertengger di dahan-dahan pohon tempat mereka bersarang. Keunikan inilah yang menyebabkan spesies ini diburu sehingga saat ini populasinya yang semakin sedikit.
Belum lagi burung ini hanya bertelur tak lebih dari empat butir, sedangkan anakan hanya 2 ekor saja. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan bahaya kepunahan. Maka dari itu kita perlu langkah konservasi sedini mungkin akan bahaya ini. (melati-gsj/dac)
 

Senin, 17 September 2012

Rasau, Si Pandan Duri



CAGAR Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSK-BB) menyimpan berbagai macam keanekaragaman hayati. Salah satunya adalah pandan duri yang tumbuh di sepanjang sungai di Resort Bukit Batu.
Pandan duri merupakan salah satu tumbuhan monokotil dari genus pandanus. Sebagian besar anggota dari pandan-pandanan ini merupakan tumbuhan yang tumbuh di pantai-pantai daerah tropika. Anggota tumbuhan ini dicirikan dengan daun yang memanjang seperti daun palem atau rumput, seringkali tepinya bergerigi seperti pandan duri ini.
“Masyarakat di sini biasa menyebut tanaman ini dengan sebutan humbai atau rasau,” Ungkap Amir, salah satu staf Flagship Conservation Sinarmas Forestry yang juga masyarakat setempat.
Tumbuhan yang memiliki daun berduri ini biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku untuk tikar dan juga bakul. “Tumbuhan ini juga lebih keras dibandingkan pandan pada umumnya,” ungkap Amir lagi. (afra-gsj/dac)

Sabtu, 15 September 2012

SAM KEHUTANAN RESMIKAN SEKRETARIAT CAGAR BIOSFER DAN ASARI


GSKBB - Staf Ahli Menteri (SAM) Kehutanan Dr Agus Mulyono meresmikan pemakaian Sekretariat Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSKBB)
dan Asosiasi Arowana Riau Indonesia (ASARI), Kamis (6/9) siang di Kompleks Perkantoran Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Jalan
Soebrantas. Kegiatan itu bersamaan pula dengan peresmian Sekretariat Unit Dharma Wanita Persatuan BBKSDA, Saka Wanabhakti dan Bina Cinta Alam.
"Sekretariat ini semoga dapat meningkatan kegiatan sosialisasi dan promosi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Batu sebagai kawasan yang diakui dunia. Untuk ASARI, kami berharap ikut berkontribusi dalam pelestarian ikan arwana di alam," ujar Agus.

Hadir dalam peresmian itu Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kemenhut Kurnia Rauf, Kepala BKSDA Riau Bambang Dahono Adji, Executive Director,

Environment and Stakeholder Relations, Sinar Mas Forestry (SMF) CP Munoz, Ketua ASARI Tri Wahyono, para penangkar ikan arwana dan tamu undangan lainnya.

Sekretariat cagar biosfer akan menjadi tempat pengembangan daerah inti dan edukasi tentang cagar biosfer GSKBB. "Kita berharap kemitraan dengan BBKSDA dan para duta cagar biosfer GSKBB dalam sosialisasi, promosi edukasi yang berkelanjutan dapat meningkatkan awareness tentang cagar biosfer," ujarnya.

Sementara itu Tri Wahyono, Ketua ASARI menyebutkan saat ini ada 24 penangkar arwana di Riau. Perusahaan-perusahaan itu perlu berasosiasi untuk mewujudkan pengusaha yang professional dan berwawasan lingkungan. Sekaligus juga bersatu menghadapi persaingan dengan Malaysia yang kini membangun penangkaran arwana secara besar-besaran dan mendapatkan dukungan pemerintahnya.