MERAUP RUPIAH DARI SILAIS DAN BAUNG

Ikan selais dan baung dapat dimanfaatkan sebagai komoditi. Kedua jenis ikan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai komoditas ekonomi. Masyarakat Desa Tamiang Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis dan Desa Tasik Betung Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak, melihat potensi tersebut sebagai penambah pendapatan mereka. .

Sosialisasikan Cagar Biosfer Lewat Blog

CAGAR Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CB GSK-BB) kini juga disosialisasikan melalui media internet. Tentunya di era kemajuan teknologi ini akses tercepat untuk mendapatkan informasi adalah melalui internet.

Tingkatkan Program Budidaya di Cagar Biosfer'

Suatu kawasan akan mempunyai kontribusi bagi manusia, apabila budidayanya baik. Karena dengan adanya budidaya itulah suatau kawasan dapat berkembang. Demikian halnya yang dilakukan oleh Sinarmas Forestry (SMF) terhadap Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB).

Riau Miliki Pengolahan Air Gambut Terbesar

BUKITBATU (RP)- APAG 60 atau Alat Pengolaan Air Gambut 60 yang dipasang di Tanjungleban, Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau merupakan alat pengolahan air gambut terbesar di Indonesia

SAM KEHUTANAN RESMIKAN SEKRETARIAT CAGAR BIOSFER

GSKBB - Staf Ahli Menteri (SAM) Kehutanan Dr Agus Mulyono meresmikan pemakaian Sekretariat Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSKBB).

Selasa, 03 September 2013

Young Green Weekend School V

Young Green Weekend School (YGWS) angkatan V telah dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2013 di Sekretariat Bidang Pengembangan Areal Inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu: Kompleks Kantor BBKSDA Riau Jalan HR. Soebrantas KM 8,5 Pekanbaru. Peserta yang mengikuti YGWS kali ini berasal dari lima universitas di Indonesia, yaitu: Universitas Riau, UIN Suska Riau, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Gadjah Mada.

Materi yang disampaikan berupa perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon dan jurnalistik berkelanjutan oleh Andi Noviriyanti, Direktur Eksekutif SEFo, kerjasama dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu oleh Yuyu Arlan, Manager Flagship Conservation Program Sinarmas Forestry, dan kawasan konservasi yang ada di Riau oleh Syahimin, Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau.






Kamis, 20 Juni 2013

YGWS angkatan III dan IV

Young Green Weekend School (YGWS) angkatan III dan IV telah dilaksanakan pada tanggal 17 dan 19 Juni 2013 di Sekretariat Bidang Pengembangan Areal Inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-bukit Batu: Kompleks Kantor BBKSDA Riau Jalan HR. Soebrantas KM 8,5 Pekanbaru. Peserta yang mengikuti berasal dari berbagai sekolah di Pekanbaru seperti SMAN 4 Pekanbaru, SMKN 4 Pekanbaru, SMAN 5 Pekanbaru, SMAN 10 Pekanbaru, MAN 1 Pekanbaru, Universitas Riau, dan UIN Suska Riau.

Materi yang diberikan berupa perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon dan jurnalistik berkelanjutan oleh Andi Noviriyanti, Direktur Eksekutif SEFo, kerjasama dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu oleh Irwan Subekti, Chief Officer 2 PT Arara Abadi, Rudi Krisdiawadi dan Hidayat, Chief Officer Flagship Conservation Program Sinarmas Forestry.





Rabu, 19 Juni 2013

Young Green Weekend School II (SIAK)

Young Green Weekend School (YGWS) II telah dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2013 di SMAN 1 Siak. Peserta terdiri dari siswa-siswi SMAN 1 Siak dan SMAN 2 Siak. Acara yang dipandu oleh Rizky Ade Maisal, diawali dengan perkenalan di antara peserta. Kemudian dilanjutkan dengan presentasi materi perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon dan jurnalistik berkelanjutan yang disampaikan oleh Andi Noviriyanti.
Setelah coffee break, acara dilanjutkan dengan materi kerjasama dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, oleh bapak Hidayat, Chief Officer Flagship Conservation Program Sinarmas Forestry.
Berikut dokumentasi kegiatannya:
pembukaan oleh host, Rizky Ade Maisal

peserta menyimak materi dari bapak Hidayat.
peserta berdiskusi

foto bersama pembicara dan panita usai acara


SEFo dan Cagar Biosfer Ambassador Selenggarakan YGWS

Pagi itu Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dipenuhi para siswa dan mahasiswa. Sabtu (13/4) lalu, jarum jam masih menunjukkan pukul 07.30 WIB, para siswa dan mahasiswa telah membawa berbagai perlengkapan untuk mengikuti kegiatan Young Green Weekend School (YGWS) seperti botol minum, catatan, dan perlengkapan lain.

Panitia sedang mempersiapkan properti sangat senang, melihat antusias para siswa yang berjejer antre di depan meja registrasi. Wajah penasaran peserta YGWS menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi akan kegiatan ini. Peserta berasal dari beberapa sekolah seperti SMK Kehutanan Pekanbaru, SMAN 1 Pekanbaru, SMAN 8 Pekanbaru, SMA Plus Bina Bangsa, dan Universitas Riau.

Detik-detik berlalu, acara saat itu dipandu Maria. Kegiatan dibuka dengan pemutaran film Ozzy Ozon. Film yang berdurasi lebih kurang 10 menit, menceritakan peran ozon di kehidupan manusia yang diperankan oleh Ozzy si Ozon. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh peserta secara antusias. Ruang yang berukuran 5x3 m tempat berkumpulnya peserta terlihat sesak, tapi diskusi tetap berjalan dengan baik.

"Ketika teman-teman kamu duduk bersantai menikmati akhir pekannya, tapi kalian memilih duduk dan berada di tempat ini untuk menyelamatkan lingkungan dan bertekad menjadi pahlawan lingkungan. Kalian adalah 15 orang-orang terpilih dan istimewa," ungkap Melati Octavia yang juga anggota Green Student Journalist Riau Pos ini ketika memberikan kata sambutan, sekaligus motivasi untuk peserta YGWS.
waktu menunjukkan pukul 08.30, peserta menyodorkan tangannya satu persatu ke peserta lain untuk menikmati sesi perkenalan. Acara pun dilanjutkan dengan kata sambutan sekaligus memberikan materi tentang perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon dan jurnalistik berkelanjutan dari Andi Noviriyanti yang merupakan Direktur Eksekutif Save The Earth Fondation (SEFo).

"Young Green Weekend School adalah program berkelanjutan untuk mensosialisasikan lingkungan dan memperkenalkan bahwa Provinsi Riau memiliki sebuah kebanggaan yakni Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu," jelas wanita yang akrab disapa Novi itu.

Setelah coffe break, acara dilanjutkan dengan diskusi panel dengan pembicara Yuyu Arlan, Manager Flagship Sinarmas Forestry mengenai Kerjasama dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, dan Mulyo Hutomo, Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III, mengenai kawasan konservasi yang ada di Riau.

Dalam kesempatan tersebut, peserta YGWS juga mendengarkan presentasi istimewa dari salah seorang aktivis lingkungan dari Indonesian Green Action Forum (IGAF) yang menyampaikan tentang pentingnya ekosistem mangrove.

"Sebagian dari kita lupa bahwa ada ekosistem mangrove yang perlu dijaga. Walaupun kita tinggal di kota, hal itu bukan alasan untuk tidak peduli pada wilayah pesisir. Setiap tahun ekosistem ini semakin berkurang karena banyaknya pembangunan yang tidak pro lingkungan," ujar Haqqy, aktivis IGAF saat mempresentasikan project lingkungannya.
Peserta berfoto bersama dengan Bapak Yuyu Arlan dan Bapak Mulyo Hutomo usai diskusi panel.

Peserta berfoto bersama usai kegiatan Young Green Weekend School.

Salah satu peserta dari SMK Kehutanan Pekanbaru menyampaikan program kegiatan mengenai lingkungan yang dilakukan di sekolahnya.

Minggu, 09 Juni 2013

YGWS 17 Juni 2013

SeFo (Save The Earth Foundation) bersama Cagar Biosfer Ambassador kembali mengadakan

Young Green Weekend School yang bertemakan 

“Be Smart Green and Love Giam Siak Kecil Bukit Batu Biosphere Reserve”

Kegiatan ini merupakan program pelatihan intensif dan juga sosialisasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu. Program pelatihan hanya diperuntukkan oleh 15 orang yang terpilih melalui tahap seleksi. 
Bagi kamu yang ingin ikut, yuk lengkapi syarat-syarat berikut :

- Kamu adalah Pelajar/Mahasiswa yang berminat dengan lingkungan
-  Mengisi formulir pendaftaran, KLIK DISINI
-  Membuat essay 500 kata tentang "Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu
-  Foto bebas namun sopan dan rapi.

Kirim melalui e-mail young.greenschool@gmail.com paling lambat 14 Juni 2013

 15 orang terpilih akan dihubungi panitia dan berhak mengikuti pelatihan eksklusif.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
Melati 085271465473
Maria 083187962854

Senin, 11 Maret 2013

YUK IKUTAN YOUNG GREEN WEEKEND SCHOOL


SeFo (Save The Earth Foundation) bersama Cagar Biosfer Ambassador kembali mengadakan

Young Green Weekend School yang bertemakan 

“Be Smart Green and Love Giam Siak Kecil Bukit Batu Biosphere Reserve”

Kegiatan ini merupakan program pelatihan intensif dan juga sosialisasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu. Program pelatihan hanya diperuntukkan oleh 15 orang yang terpilih melalui tahap seleksi. 
Bagi kamu yang ingin ikut, yuk lengkapi syarat-syarat berikut :

- Kamu adalah Pelajar/Mahasiswa yang berminat dengan lingkungan
-  Mengisi formulir pendaftaran, KLIK DISINI
-  Membuat essay 500 kata tentang "Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu
-  Foto bebas namun sopan dan rapi.

Kirim melalui e-mail young.greenschool@gmail.com paling lambat 20 Maret 2013

 15 tulisan terbaik akan diumumkan pada 23 Maret 2013  dan berhak mengikuti pelatihan eksklusif.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
Melati 085271465473
Maria 083187962854

Rabu, 13 Februari 2013

Harimau Sumatera, Sang Raja Menanti Kepunahan

BUKANLAH hal baru, apabila kita membahas mengenai keberadaan Harimau Sumatra di Indonesia. Kondisinya yang kian hari kian mengerucut jumlahnya, menyebabkan berbagai upaya dilakukan agar jumlah satwa yang satu ini akan kembali stabil. Tentu, sangat menyedihkan apabila cucu-cucu kita tidak dapat melihat Harimau Sumatera, menyusul kepunahan Harimau Bali dan Harimau Jawa.
Status terancam punah yang disematkan pada Harimau Sumatera bukanlah argumentasi belaka. Menurut data, Harimau Sumatera merupakan satu dari lima subspecies harimau (Panthera tigris) di dunia yang masih bertahan hidup. Dan saat ini setidaknya tinggal 300 ekor Harimau Sumatera di alam liar Pulau Sumatera, Indonesia. Dan ada juga yang mengatakan 400-500 ekor. 
Dari data sumber Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, 2010, Harimau Sumatera termasuk kategori Appendix I dari 9 spesies mamalia di Riau yang sangat terancam kepunahan. Jumlah ini bukanlah jumlah yang banyak jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit batu merupakan salah satu solusi konservasi dengan perlindungan, serta penangkaran spesies ini dari 18 kawasan yang terdiri dari suaka margasatwa, cagar biosfer, kawasan konservasi, pusat pelatihan dan penangkaran.
Maka dari itu, sepatutnya sebagai masyarakat Riau khususnya, mendukung upaya penyelamatan satwa ini dengan selalu mensosialisasikan, mengawasi, dan ikut serta dengan tidak ikut andil dalam pemburuan satwa ini.(melati-gsj/dac)