Rabu, 19 Juni 2013

SEFo dan Cagar Biosfer Ambassador Selenggarakan YGWS

Pagi itu Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dipenuhi para siswa dan mahasiswa. Sabtu (13/4) lalu, jarum jam masih menunjukkan pukul 07.30 WIB, para siswa dan mahasiswa telah membawa berbagai perlengkapan untuk mengikuti kegiatan Young Green Weekend School (YGWS) seperti botol minum, catatan, dan perlengkapan lain.


Panitia sedang mempersiapkan properti sangat senang, melihat antusias para siswa yang berjejer antre di depan meja registrasi. Wajah penasaran peserta YGWS menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi akan kegiatan ini. Peserta berasal dari beberapa sekolah seperti SMK Kehutanan Pekanbaru, SMAN 1 Pekanbaru, SMAN 8 Pekanbaru, SMA Plus Bina Bangsa, dan Universitas Riau.

Detik-detik berlalu, acara saat itu dipandu Maria. Kegiatan dibuka dengan pemutaran film Ozzy Ozon. Film yang berdurasi lebih kurang 10 menit, menceritakan peran ozon di kehidupan manusia yang diperankan oleh Ozzy si Ozon. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh peserta secara antusias. Ruang yang berukuran 5x3 m tempat berkumpulnya peserta terlihat sesak, tapi diskusi tetap berjalan dengan baik.

"Ketika teman-teman kamu duduk bersantai menikmati akhir pekannya, tapi kalian memilih duduk dan berada di tempat ini untuk menyelamatkan lingkungan dan bertekad menjadi pahlawan lingkungan. Kalian adalah 15 orang-orang terpilih dan istimewa," ungkap Melati Octavia yang juga anggota Green Student Journalist Riau Pos ini ketika memberikan kata sambutan, sekaligus motivasi untuk peserta YGWS.
waktu menunjukkan pukul 08.30, peserta menyodorkan tangannya satu persatu ke peserta lain untuk menikmati sesi perkenalan. Acara pun dilanjutkan dengan kata sambutan sekaligus memberikan materi tentang perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon dan jurnalistik berkelanjutan dari Andi Noviriyanti yang merupakan Direktur Eksekutif Save The Earth Fondation (SEFo).

"Young Green Weekend School adalah program berkelanjutan untuk mensosialisasikan lingkungan dan memperkenalkan bahwa Provinsi Riau memiliki sebuah kebanggaan yakni Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu," jelas wanita yang akrab disapa Novi itu.

Setelah coffe break, acara dilanjutkan dengan diskusi panel dengan pembicara Yuyu Arlan, Manager Flagship Sinarmas Forestry mengenai Kerjasama dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, dan Mulyo Hutomo, Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III, mengenai kawasan konservasi yang ada di Riau.

Dalam kesempatan tersebut, peserta YGWS juga mendengarkan presentasi istimewa dari salah seorang aktivis lingkungan dari Indonesian Green Action Forum (IGAF) yang menyampaikan tentang pentingnya ekosistem mangrove.

"Sebagian dari kita lupa bahwa ada ekosistem mangrove yang perlu dijaga. Walaupun kita tinggal di kota, hal itu bukan alasan untuk tidak peduli pada wilayah pesisir. Setiap tahun ekosistem ini semakin berkurang karena banyaknya pembangunan yang tidak pro lingkungan," ujar Haqqy, aktivis IGAF saat mempresentasikan project lingkungannya.
Peserta berfoto bersama dengan Bapak Yuyu Arlan dan Bapak Mulyo Hutomo usai diskusi panel.

Peserta berfoto bersama usai kegiatan Young Green Weekend School.

Salah satu peserta dari SMK Kehutanan Pekanbaru menyampaikan program kegiatan mengenai lingkungan yang dilakukan di sekolahnya.

0 komentar: