Selasa, 30 Oktober 2012

Buaya Muara, Hewan Ganas yang Mematikan

BUAYA Muara (Crocodylus porosus) secara umum bentuk tubuhnya menyerupai Buaya Air Tawar Papua (Crocodylus novaeguineae), dengan moncong yang lebih lebar. Perbedaan mendasar terdapat pada tengkuknya yang tidak memiliki sisik lebar serta warna kulitnya yang lebih terang.
Selain itu ukuran tubuhnya adalah yang paling besar diantara jenis lainnya dengan panjang yang mampu mencapai 7 (tujuh) meter hingga 12 (duabelas) meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur. Buaya Muara (Crocodylus porosus) tersebar di seluruh perairan Indonesia, terutama aliran-aliran sungai hingga di muara sungai yang mendekati lautan.
Satwa ini dapat hidup di darat, di dalam air maupun di atas pohon. Bergerak kesana-kemari dengan cara melata, baik dengan dua pasang kakinya maupun tidak sama sekali. Famili Crocodylus ini senang berpetualang dari satu habitat ke habitat lain, maka tak heran populasinya menyebar di pelosok dunia. Buaya Muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Aligator Amerika (Alligator mississipiensis).
Buaya Muara (Crocodylus porosus) tersebar di banyak negara seperti Papua Nugini, Australia Utara, Kepulauan Pasifik, Brunei, Myanmar, Kamboja, Filipina, Burma, India, Srilanka, Cina, Semenanjung Malaya, hingga Indonesia. Tapi di setiap negara populasinya makin merosot tajam sejak kulitnya diburu untuk dijual. Sehingga saat ini Buaya Muara (Crocodylus porosus) masuk ke dalam kategori Appendix 2 versi CITES.(dac/int)

0 komentar: